
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Tertunda-tundanya penangkapan Brigjen (Purn) Herman Sarens Sudiro berdampak kepada wartawan. Kuli tinta yang berhasil masuk ke kawasan Cluster Virginia, Taman Telaga Golf, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, kesulitan memperoleh makanan dan minuman.
Agar mendapat makanan dan minuman, para jurnalis yang masih bertahan dalam kawasan itu hingga Selasa (19/1/2010) dini hari terpaksa meminta bantuan petugas keamanan dari Polisi Militer yang berseragam bebas. "Ya, terpaksa titip makanan kepada petugas polisi. Kalau tidak seperti itu, berarti enggak makan dan minum dong," kata Dodi, wartawan televisi dari Sun TV.
Selain makanan berat, wartawan minta tolong kepada petugas keamanan membeli kopi, teh, dan makanan kecil. "Mau keluar dari kompleks, ntar enggak bisa masuk lagi karena petugas keamanan kompleks tidak mengizinkan orang lain masuk selain penghuni dan petugas keamanan," kata Ayu Cipta, wartawati dari media cetak.
Wartawan terbantu karena tetangga Herman di Blok G5 Nomor 16 menyuguhkan makanan, seperti mi instan dan nasi putih. Di antara para kuli tinta yang bertahan, ada dua wanita yang kedinginan akibat udara malam hingga dini hari.
Terjaga
Hingga Selasa pukul 03.30, sejumlah wartawan media cetak dan elektronik masih tetap bertahan di sekitar tempat kejadian perkara. Jurnalis yang ingin mendapat berita terbaru dan ingin menyaksikan proses penangkapan Herman terus terjaga dari kantuknya.
Beberapa kali mata hendak tertutup, tetapi pada saat bersamaan ada bunyi pintu terbuka. Wartawan pun langsung tegang dan mengambil posisi tepat di depan halaman rumah mantan pejabat tinggi TNI itu.
Setelah suasana menjadi normal lagi, wartawan langsung menempati lokasi pilihan masing-masing, Sebagian menempati rumah penghuni yang tak ditinggali, sebagian lagi duduk ngerumpi di bawah pohon, pinggir jalan, dan di mobil atau motor.