JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah beberapa kali negosiasi tidak membuahkan hasil, akhirnya pihak negosiator dari oditur militer mendapat sedikit kejelasan bahwa Herman Sarens Sudiro yang sudah 10 tahun menjadi DPO Mabes TNI akan menyerahkan diri hari Selasa (19/1/2010) ini.
Dia enggak mau pakai mobil tahanan. Maunya tetap pakai mobil sendiri.
"Rencananya, siang ini mau menyerahkan diri. Itu batas maksimalnya. Semalam hampir saja dijemput paksa. Tapi keuarga minta kelonggaran waktu," kata salah satu petugas intelijen, tanpa mau disebutkan namanya, Selasa.
Namun, Herman akan menyerahkan diri dengan catatan tidak mau dijemput menggunakan mobil tahanan Polisi Militer (PM). "Dia enggak mau pakai mobil tahanan. Maunya tetap pakai mobil sendiri. Tapi tetap kami yang pegang (sopir)," lanjutnya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi dari rapat petinggi jenderal, batas akhir Herman adalah pukul 06.00 WIB. Jika ia tidak menyerah, akan dilakukan penangkapan paksa. Tetapi, hal itu tidak terjadi mengingat keluarga meminta kelonggaran waktu. Semalam pihak keluarga dari istri pertama berkumpul semuanya. "Keluarganya nangis-nangis," jelas sumber tersebut.
Sampai saat ini tim negosiator masih tetap melakukan negosiasi. Rumah anak Herman di Telaga Golf, BSD, Tangerang, masih dijaga empat personel PM bersenjata. Sementara di beberapa titik tampak petugas lainnya berjaga-jaga.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar